‘Bos Baru’ Tambang Nikel di Luwu Timur

Lebih sepekan kapal pesiar milik Aji Isam berlabuh di Pelabuhan Jetty, Desa Harapan, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur.

‘Bos Baru’ Tambang Nikel di Luwu Timur
Area konsesi PT Citra Lampia Mandiri/Didit Hariyadi

Makassar, bollo.id Akhir Tahun 2022, kapal pesiar  milik Andi Syamsuddin Arsyad alias Aji Isam sandar di Pelabuhan Jetty milik PT Citra Lampia Mandiri, di Desa Harapan, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur. Kedatangannya untuk meninjau area konsesi milik PT CLM. 

Seorang pekerja di PT CLM  mengatakan kapal pesiar itu milik ‘bos baru’. Setelah sandar, helikopter yang ada di atas kapal langsung mengangkut si bos menuju ke mes karyawan yang berada di dalam wilayah konsesi tambang nikel.

“Lebih seminggu kapalnya di pelabuhan,” tutur dia.

Namun, karyawan atau masyarakat tidak mengetahui persis kedatangannya untuk apa?. Karena, jarak mes karyawan dengan jalan raya berkisar 23 kilometer. Sehingga, sulit mengetahui aktivitas apa yang terjadi di dalam area tambang tersebut. “Saya tidak tahu, apakah menginap di mes atau di kapal?,” katanya. 

Kepala Teknik Tambang PT Citra Lampia Mandiri, Ahmad Sobri juga mengetahui jika ada kapal pesiar yang datang. Informasi itu dia dapatkan dari rekan kerjanya. Namun, ia tidak mengetahui pemilik dari kapal pesiar dan helikopter itu. Apakah bos CLM atau bukan?.    

Aktivitas tambang nikel di Kabupaten Luwu Timur/Didit Hariyadi

“Saya lihat status teman karena waktu itu saya cuti,” ucap Ahmad. 

Pasca kisruh perebutan kepemilikan saham, banyak orang yang berkunjung ke Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur. Bahkan, William pemilik PT Asia Pacifis Mining Resources (APMR) juga sempat berkunjung. “Selama CLM beroperasi 2018 baru pertama kali Pak William ke Malili,” tutur Ahmad. 

Menurutnya, perebutan saham tidak mengganggu aktivitas pengerukan ore nikel. Sebab, yang berkisruh adalah PT APMR, pemilik saham mayoritas di CLM yakni 85 persen. Pemilik resmi PT CLM yang diakui karyawan adalah Isrulloh Ahmad.

Perebutan saham tak berdampak ke kontraktor

PT CLM adalah perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Luwu Timur. Kegiatan penambangan mulai efektif sejak 2019, dengan kadar nikel 1,6 ke atas.  Ahmad Sobri mengatakan aktivitas tambang tetap berlangsung karena izin tambang masih berlaku. Apalagi, ia telah menjelaskan kepada para kontraktor pihaknya hanya mengikuti pemilik PT CLM, yang bisa memperlihatkan bukti autentik.


Baca juga: Video: Nestapa Nelayan di Tengah Gempuran Tambang Nikel #CatatanLapangan


Dari awal kontraktor dan sub-kontraktor yang bermitra tidak diganti karena mereka masing-masing memiliki kontrak. “Jadi, 100 persen karyawan lokal masih bekerja sampai sekarang,” tuturnya.

“Jadi, tidak ada istilah yang menambang itu di bawa sama Pak Zainal atau Helmut,” tambahnya. 

Ahmad berujar, kapal tongkang tidak setiap hari mengangkut material ke Bantaeng, Sulawesi Selatan dan Konawe, Sulawesi Tenggara. Pasalnya, pengisian dilakukan dua sampai empat hari baru kapal tongkang terisi full. 

Tinggalkan balasan

Your email address will not be published.

Terbaru dari Berita Terbaru

Skip to content