Ilustrasi sampah/jimsmowing.com.au
Ilustrasi sampah/jimsmowing.com.au

Bagaimana Pola Pengelolaan Sampah di Objek Wisata Dolli Bungaeja?

Para pengunjung yang mau berenang dilarang membawa makanan ataupun minuman ke pinggir kolam wisata Dolli supaya tak jadi sampah.

Bollo.id — Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan punya destinasi wisata, bernama kolam Bungaeja. Wisata kolam Bungaeja atau disebut juga Dolli, terletak di Dusun Bungaeja, Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung.

Saat mengunjungi tempat ini, Anda akan dimanjakan dengan pemandangan hamparan sawah dan pegunungan karst. Hal itu yang membuat para wisatawan tertarik untuk mengunjungi tempat ini. 

Setiap hari destinasi wisata ini dikunjungi sekitar 100 sampai 200 wisatawan. Bila masuk hari libur, kadang-kadang pengunjungnya bisa mencapai 700 sampai 850 orang. Seiring dengan membludaknya jumlah orang yang datang, ada kekhawatiran yang membayangi.

Yakni sampah. Namanya objek wisata, tentu rombongan orang yang datang pasti membawa bekal masing-masing. Mulai dari makanan cepat saji hingga minuman berkemasan. Wadahnya pun berbagai macam. Plastik, styrofoam, kaca dan juga kaleng. 

Bahkan ada juga pengunjung yang datang dengan makanan yang dibungkus menggunakan rantang. Kalau pengunjung yang tidak membawa makanan biasanya membeli makanan yang tersedia yang dijajakan oleh para pedagang yang ada di sekitaran kolam.

Pengendalian sampah di objek wisata permandian Dolli telah diupayakan dengan berbagai macam cara. Itu supaya area kolam selalu dan tetap terlihat bersih juga nyaman bagi para pengunjung. 

Yang berperan dalam mengelola sampah itu adalah kelompok sadar wisata (pokdarwis). Mereka berjumlah lima orang yang ditugaskan di bagian kebersihan. Mereka memantau kebersihan setiap jam dan rutin membersihkan setiap sore sebelum area wisata ditutup.


Baca juga artikel tentang Bungaeja lainnya:


Terdapat 17 tempat sampah di lokasi ini. Untuk menjaga kebersihan, para pengunjung yang mau berenang dilarang membawa makanan ataupun minuman ke pinggir kolam. Larangan itu telah terpampang di papan pengumuman yang terpasang di gazebo. 

Kadang juga petugas kebersihan yang menegur langsung apabila ada pengunjung yang membawa makanan ke area kolam. Keterlibatan semua pokdarwis dan pedagang telah disepakati untuk selalu memperhatikan dan menjaga area wisata untuk selalu bersih.

Setiap harinya sampah yang dihasilkan diperkirakan mencapai 12 karung. Jenis sampah yang mendominasi yaitu plastik. Sampah itu diambil oleh pihak kebersihan menggunakan mobil bak terbuka lalu dibuang ke penampungan sampah di Dusun Tompobalang, Desa Bungaeja Kecamatan Bantimurung milik PT Bosowa Group.

Yang perlu digaris bawahi adalah, tidak semua sampah langsung dibuang. Ada beberapa pedagang yang memilah sampah plastik seperti gelas-gelas ataupun botol plastik. Setelah mereka memilah, sampah langsung dijual di pengepul yang merupakan warga di sekitar.

Di sisi lain, masyarakat sebenarnya juga risau karena ada saja ulah pengunjung objek wisata yang membuang sampah mereka di area persawahan. Ada juga warga setempat yang yang menyaksikan sampah dari permandian Dolli disimpan saja di sekitar tempat wisata.

Lokasi penyimpanan di samping karst. Tapi sampai saat ini masyarakat belum melaporkan hal tersebut ke pihak pengelola secara langsung karena dianggap jumlah sampah yang masih sedikit. 

Sisa sampah kadang langsung dibuang di tempat penampungan. Belum ada penanganan atau solusi oleh pokdarwis. Tapi mereka sudah memikirkan beberapa inovasi untuk diterapkan. Seperti sampah dibuat jadi pupuk kompos, ecobrick dan lain-lain.

Pengelola juga akan membuat manajemen sampah. Sampah milik masyarakat di sekitar permandian Dolli dikumpul dan nantinya dikelola pokdarwis. Hal ini bertujuan supaya pengunjung yang sejak memasuki Desa Tukamasea, sudah bisa melihat lingkungan yang bersih.


Bollo.id adalah media independen dan tidak dikuasai oleh investor. Sumber keuangan kami tidak berasal dari industri ekstraktif atau pihak-pihak yang memiliki afiliasi dengan industri tersebut. Dukung kami dengan berdonasi, agar bollo.id terus bekerja demi kepentingan publik.

Donasi melalui: bit.ly/donasibollo


Editor: Sahrul Ramadan


Jumardi

Anggota Komunitas Sahabat Alam (Kosalam)
https://kosalam.org/

Tinggalkan balasan

Your email address will not be published.

Terbaru dari Warga Bercerita

Nestapa di Latimojong

Di pegunungan ini juga berbagai hewan endemik Sulawesi kabarnya bermukim. Konon, jika pendaki sedang beraktivitas di

Skip to content