Potret wilayah terdampak banjir di Luwu/BNPB/Bollo.id
Potret wilayah terdampak banjir di Luwu/BNPB/Bollo.id

Nelangsa Banjir Luwu, 13 Orang Meninggal Dunia Hingga 16 Desa Terisolir

Otoritas pemerintah setempat menyebut, wilayah terdampak parah banjir di Luwu, adalah Kecamatan Suli dan Latimojong

Bollo.id — Tim SAR gabungan sejauh ini telah menemukan belasan orang warga meninggal dunia, akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Otoritas pemerintah setempat menyebut, wilayah terdampak parah banjir di sana, adalah Kecamatan Suli dan Latimojong. 

Mereka juga bilang, banjir di Luwu dipicu hujan lebat yang melanda sejak Kamis, 2 Mei 2024. Memasuki hari kelima pencarian, Selasa, 7 Mei, tim SAR gabungan mencatat sudah 13 orang korban meninggal dunia yang dievakuasi dari berbagai lokasi penemuan di dua kecamatan.

Merujuk data dari Kantor Basarnas Makassar, 11 orang korban meninggal lebih dulu dievakuasi seiring dengan proses pencarian sejak awal pekan ini. Mereka yakni: Rumpak (97), Jatima (55), Rima (84), Muh Misdar (29), Mawi (57), Sukma (9), Kapila (84), Ambo Accung, Nadira (40), Sunarti (40) dan Ulfiana (8).

Sedangkan untuk korban Mutmita (5) dan Suardi (70), ditemukan Selasa lalu. “Kami masih menunggu apabila ada pihak yang merasa kehilangan keluarganya segera disampaikan ke posko SAR gabungan untuk segera kami melakukan pencarian,” kata Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel dalam keterangannya usai evakuasi.


Baca juga: Banjir Lagi, Doa Bersama Lagi


Jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga masing-masing. Selain merendam pemukiman warga, banjir juga merusak infrastruktur, seperti jembatan penyeberangan antar desa di dua kecamatan terdampak parah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada belasan desa terisolir. 

“Ada 16 desa di Kabupaten Luwu yang sampai saat ini masih terputus komunikasi dengan wilayah lainnya, karena ada tiga jembatan yang putus,” kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, dalam kunjungannya di Luwu, Selasa, dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Rabu, 8 Mei. 

Jembatan yang rusak menjadi akses penghubung sekaligus fasilitas jalan utama yang digunakan warga setempat untuk beraktivitas. Arus sungai yang deras seiring dengan banjir, menyapu material jembatan semi permanen. Warga terdampak bertahan sementara sembari menanti bantuan datang.

Sebagian lainnya memilih untuk dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Seperti 52 orang warga di Desa Kadundung, Latimojong yang dievakuasi pada Selasa. Mereka bertahan sementara di posko pengungsian yang didirikan otoritas penanganan bencana daerah setempat.


Dukung kami

Bollo.id adalah media independen dan tidak dikuasai oleh investor. Sumber keuangan kami tidak berasal dari industri ekstraktif atau pihak-pihak yang memiliki afiliasi dengan industri tersebut. Dukung kami dengan berdonasi, agar bollo.id terus bekerja demi kepentingan publik.

Donasi melalui: bit.ly/donasibollo


Untuk menyalurkan bantuan logistik hingga mengevakuasi korban bencana yang bertahan di desa terisolir kata Suharyanto, tim penanggulangan bencana gabungan mesti menggunakan dua unit helikopter dan satu pesawat caravan. Jalur udara menjadi alternatif untuk mengirim bantuan.

Lebih lanjut kata Suharyanto, untuk jembatan yang putus, Kementerian PUPR melalui pelaksananya, sudah mengirimkan bantuan jembatan darurat. “Dan dalam waktu tidak terlalu lama bisa langsung dipasang dan normal kembali untuk jalur transportasi tersebut.”



Editor: Sahrul Ramadan

1 Comment

Tinggalkan balasan

Your email address will not be published.

Terbaru dari Berita Terbaru

Skip to content