Disclaimer: Bollo.id tidak berafiliasi dengan narasumber kali ini dan tidak mengambil keuntungan darinya. Program ini didukung seluruhnya oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, dalam program “Isu Minoritas dalam Pilkada”.
Bollo.id — Kelompok minoritas di Sulawesi Selatan (Sulsel) kerap mendapat perlakukan diskriminasi dan intimidasi. Peristiwa pelarangan keterlibatan Bissu pada hari ulang tahun Kabupaten Bone tahun 2022 lalu hingga munculnya isu penggodokan Perda Anti-LGBT oleh DPRD Makassar pada 2023, memotret bahwa mereka semakin terpinggirkan.
Di tahun pemilu ini, sejumlah kandidat menyusun program untuk membangun daerah. Salah satunya Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, bakal calon Gubernur Sulsel 2024. Ia punya program “Ketahanan Budaya” untuk kelompok minoritas.
Namun, apakah program yang ditawarkan tersebut nantinya juga akan merangkul dan melindungi sejumlah kelompok minoritas di Sulsel? Masih harus dipertanyakan. Sebab dalam beberapa kasus di tahun pemilu sebelumnya, kelompok minoritas gender dan seksual di Sulsel hanya didekati oleh kontestan untuk dimanfaatkan sebagai alat meraup suara.
Dukung kami
Bollo.id adalah media independen dan tidak dikuasai oleh investor. Sumber keuangan kami tidak berasal dari industri ekstraktif atau pihak-pihak yang memiliki afiliasi dengan industri tersebut. Dukung kami dengan berdonasi, agar bollo.id terus bekerja demi kepentingan publik.
Donasi melalui: bit.ly/donasibollo
Namun ketika berhasil duduk di kursi jabatan, mereka justru lupakan janjinya. Mereka yang dijanji, khususnya kelompok minoritas, semakin dipinggirkan. Danny mengklaim jika program ketahanan budaya yang ditawarkannya akan melindungi kelompok-kelompok minoritas di Sulsel nantinya.
Dan juga akan melibatkan kelompok minoritas dalam regulasi pemerintah. Danny mencontohkan saat acara Festival F8 di Makassar 2024, yang menurutnya telah melibatkan kelompok minoritas. “Sama dengan sekarang, coba lihat semua mereka, coba lihat di F8, semua berperan kok. Tukang cukurku semua, kelompok [minoritas] itu semua yang dekat sekali saya sama mereka,” ungkap Danny dalam program Podcast Bollo.id.
Danny menegaskan jika keterbukaan ruang untuk melibatkan kelompok minoritas ikut berperan dalam kebijakan pemerintah yang dia maksud bukan soal; Perilaku seksual. “Teman-teman yang punya anomali seperti itu kita kasih ruang. Tapi kalau dia tidak berperan karena lahir seperti itu, masa tidak dikasih peran. Mereka punya hak,” tegasnya.