Desa Punagaya tanpa Tempat Pembuangan Sampah/Muh Sukri Ismail/Bollo.id
Desa Punagaya tanpa Tempat Pembuangan Sampah/Muh Sukri Ismail/Bollo.id

Desa Punagaya Jeneponto tanpa Tempat Pembuangan Sampah

Aktivitas pembuangan sampah ini akhirnya mencemari pantai dan laut, sebab sampah-sampah itu terbawa arus

Jeneponto – Bollo.id — Sudah bertahun-tahun, masyarakat di Dusun Bonto Mate’ne, Desa Punagaya, Kabupaten Jeneponto, membuang sampahnya ke pesisir pantai.

Ini karena tidak adanya TPS (Tempat Pembuangan Sementara) di kampung ini.

Aktivitas pembuangan sampah ini akhirnya mencemari pantai dan laut, sebab sampah-sampah itu terbawa arus. Sampah-sampah yang dibuang oleh warga macam-macam dan paling dominan adalah sampah plastik, yang tidak dapat terurai yang dampat mengancam kehidupan biota laut.


Baca juga kiriman dari jurnalis warga Bollo.id yang lain: Pergumulan Warga Lantebung di Tengah Krisis Air


Daeng Gassing, seorang warga menyadari, bahwa Dusun Bonto Mate’ne memerlukan TPS. “Memang harus ada pergerakan dari pemerintah setempat untuk menyediakan lahan untuk tempat pembuangan sampah sementara,” katanya pada jurnalis warga Bollo.id.

“Bahkan saya yang akan bergerak langsung, saya siap memakai mobil saya untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.”

Sampah tak hanya di pesisir, tetapi juga bertumpuk di selokan. Dan ketika musim hujan, sampah yang berada di selokan membuat air meluap menutup akses jalan warga dan bahkan bisa mengakibatkan banjir.

Tumpukan sampah di suatu selokan di Desa Punagaya/Muh. Sukri Ismail/Bollo.id

Bollo.id saat ini sedang bersama sepuluh orang muda di Sulawesi Selatan, mengembangkan jurnalisme warga. Orang muda ini berasal dari wilayah yang beririsan dengan berbagai konflik lingkungan, dari ancaman reklamasi hingga pertambangan.

Bollo.id adalah media independen dan tidak dikuasai oleh investor. Sumber keuangan kami tidak berasal dari industri ekstraktif atau pihak-pihak yang memiliki afiliasi dengan industri tersebut. Dukung kami dengan berdonasi, agar bollo.id terus bekerja demi kepentingan publik.

Donasi melalui: bit.ly/donasibollo


Tak hanya itu, sampah yang bertumpuk dekat pemukiman dapat jadi biang penyakit. “Masyarakat kurang sadar akan sampah yang dibuang ke pesisir pantai maupun selokan,” kata Daeng Gassing.

Sampah salah satu bagaimana kita merawat lingkungan sehingga jadi tempat nyaman untuk hunian. Persoalan sampah seharusnya jadi sesuatu yang perlu dapat perhatian serius dan butuh kemauan yang kuat. Siapa yang akan mengurus persoalan sampah ini? Kapan persoalan sampah ini tidak lagi jadi momok?

Tumpukan sampah di pantai/Muh. Sukri Ismail/Bollo.id

1 Comment

Tinggalkan balasan

Your email address will not be published.

Terbaru dari Warga Bercerita

Nestapa di Latimojong

Di pegunungan ini juga berbagai hewan endemik Sulawesi kabarnya bermukim. Konon, jika pendaki sedang beraktivitas di

Skip to content