Demam wisata merayu orang-orang untuk berebut lahan di Malino
Baca lebih lanjut →Sementara Kota Makassar sedang berambisi jadi Kota Dunia. Warga di Tallo harus susah payah untuk mengakses air bersih
Peninjauan lokasi oleh Panitia B diharapkan dapat selesaikan konflik lahan antar warga dan PT Lonsum
Naya telah mengajukan resettlement dan dia hanya bisa pasrah menanti diberi kesempatan ke negara suaka. Sebab, Naya tahu, pemindahan itu butuh waktu panjang.
Mencapai negara suaka tidaklah mudah. Ada banyak hambatan. Persoalan hukum. Pembatasan perjalanan, hingga masalah administratif. Pada akhirnya, banyak dari mereka yang terpaksa melarikan diri secara ilegal, dan menempuh jalur laut yang penuh resiko.
Dengan putusan ini, kata korban, pelaku tidak mungkin tidak akan seenaknya melecehkan tahanan lain, jika tidak diberi efek jerah. “Dan mungkin saja akan ada korban lain,” kata korban.
Berbeda dengan Waktu Batu sebelumnya, pertunjukan kali ini mengangkat ekspresi duka ekologis (ecological grief) dengan merujuk pada rasa sedih, akibat kepunahan ekosistem yang sedang dan yang akan terjadi di masa depan, sebagai dampak dari perubahan lingkungan dan modernitas.
"Lebih baik kita mengais di sela-sela lumut untuk mendapatkan sepotong rumput laut yang terdampar di pesisir pantai. Dari pada harus pergi mencuri atau minta-minta ke keluarga."
Sulfa sudah sebulan tidak masuk sekolah
Hal ini juga sangat berimbas kepada petani rumput laut karena suhu permukaan air laut memanas dan bikin rumput laut rusak.
Kasus kekerasan terhadap seorang anak disabilitas mental di Kota Makassar yang melibatkan seorang terapis, jalan di tempat. Polisi hingga saat ini belum juga menetapkan tersangka.
Dua puluh lima tahun berlalu, keluarga korban Tragedi Semanggi belum dapat keadilan, kendati Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah mengakui dan meminta pemerintah untuk memulihkan hak korban.