Kebijakan yang tidak inklusif ini tidak lahir begitu saja. Pangkal penyebabnya, menurut Ishak berasal dari prasangka bahwa penyandang disabilitas itu “tidak mampu”.
Ableisme ini sangat berbahaya karena kerap dilakukan tanpa sadar oleh masyarakat umum, menjadi pola pikir yang dianggap normal, bahkan tertanam di sistem negara.